Title
: My first time
Author : @diari_cinta
Rating :
NC+21
Genre :
Romance
Length :
oneshot
Main Cash :
- Lee donghae
- Park see hyun
Annyeong para reader semua, ini adalah FF perdana
ku, masih gaje, typo bertebaran dan alurnya mungkin agak cepet. Tapi buat para
ELF yg kangen donghae oppa harus baca ni ff. ^^
Don’t copy,
don’t republish, don't be silent readers, don’t bash (bagi yg gk suka)
kritik dan saran membangun sangat di perlukan.. ^^
Happy Reading..
Author POV
Silau matahari pagi
seakan menusuk retina gadis itu, namun nampaknya ia belum bisa membuka matanya
penuh karena kepala nya masih terasa sangat sakit dan berat. Namun saat ia
hendak membuka mata nampaknya ada sesuatu berbeda yang ia temui.
Flashback
Malam
itu see hyun hendak keluar dari rumah atap nya untuk sekedar mencari udara
segar dan membeli ramen, karena sejak tadi siang perut nya belum diisi apapun.
Namun saat see hyun kembali,ia sangat terkejut melihat beberapa pria bertubuh besar
sedang berdiri di depan rumah dan tampak sedang menunggunya. “Anyeonghaseo…”
sapa see hyun. “Maaf nona, anda harus segera meninggal kan rumah ini,segeralah
kemasi barang-barang mu lalu pergi”. Tanpa banyak bicara, orang orang ini
segera menyuruh see hyun mengemasi barang-barang nya dan pergi dari rumah atap
itu “kenapa,,kenapa aku harus meninggalkan rumah ini”,jawab see hyun terbata.
“nona belum melunasi biaya sewa 3 bulan terakir,sebab itu nona harus segera
pergi sebelum kami lakukannya dengan kekerasan” tegas orang itu. Tanpa pikir
panjang see hyun pun segera mengemasi barang nya lalu pergi, walaupun ia tidak
tau kemana ia akan pergi, karena ia merasa lebih takut jika preman-preman itu
melakukan sesatu yg buruk terhadapnya dan ia pun sadar memang belum membayar
biaya sewa rumah nya. Malam semakin larut, namun see hyun belum tau harus
kemana. Saat ia melewati gang kecil di belakang rumah atap nya, ia di hadang
oleh beberapa pria hidung belang yang sedang mabuk. Bagaimana tidak, saat itu
sudah pukul 11malam jadi wajar bila banyak pria hidung belang berkeliaran. “hay
nona cantik, mau kemana kau malam-malam begini?, mari lah bermalam disini
bersama kami dan dijamin kau akan puas” goda salah seorang pria, see hyun
sangat takut dan ia mencoba untuk lari,namun itu sia sia karena pria-pria itu
kini malah menarik nya. “tolong..tolongg…siapa pun tolong aku…” see hyun
berteriak sekuat tenaga. Ternyata teriakannya tidak sia sia, karena seorang
pria menolong nya dan memukuli pria pria itu hingga tidak bisa berdiri lagi.
Namun kepala see hyun terluka karena di dorong oleh pria hidung belang itu dan
terbentur batu.
Flashback End
“Kau sudah bangun?” Tanya seseorang pada see hyun.
Kini see hyun mulai membuka matanya walaupun terasa masih sangat sulit, dan
mata nya membulat seketika saat menemukan asal suara itu berasal dari seorang
namja di depan pintu kamar mandi. “lee.. lee donghaee” jawab see hyun kaget.
“bagaimana bisa aku ada di sini, dan apa yang telah kau lakukan padaku?”
selidik gadis itu. “seharusnya aku yang bertanya,apa yang kau lakukan malam
malam berjalan tanpa arah sambil membawa koper dan setumpuk barang, Apakah kau
memang ingin di goda oleh pria pria hidung belang itu?” jawab namja yang hanya
menggunakan handuk itu . See hyun pun terdiam mendengar perkataan namja di
depan nya, ia teringat semua kejadian malam itu. “jadi kau yang menolong ku
tadi malam?” Tanya see hyun heran. Donghae hanya berdehem kesal,karena merasa
pertolongan nya tidak di hargai. “kenapa kau masih diam disini,apa kau mau
melihat tubuh ku yang penuh dengan ABS ini,?”.goda namja yg kini sedang
terlihat memilih milih kemeja kerja nya.
“andwae.. andwae.. masih banyak hal yang bisa aku lihat selain ABS gagal mu
itu,,” see hyun mendengus kesal. “kajja..kajja pergilah,sebelum aku menunjukan
tubuh sempurnaku ini padamu,”. Lalu see hyun segera beranjak dari tempatnya
berbaring sambil memegan kepalanya yang masih sakit.
See
Hyun POV
Aku keluar dari kamar namja itu dengan terburu buru,
Ya.. namja tampan yang selalu membuat jantungku terpacu setiap menatap nya. Dia adalah Lee Donghae,
teman ku saat sekolah di bangku SMA, kami memang tidak terlalu akrab tapi kami
saling mengenal. Entah dia tau perasaan ku atau tidak,yang jelas aku masih
menyukainya sampai sekarang. Tiba tiba namja itu
membuka pintu hingga menyadarkan lamunanku “yaaaa…
apa yang kau lamunkan pagi pagi begini,apa kau masih membayangkan betapa
sempurnanya tubuh ku?” . “tidak.. aku tidak memikirkan apapun”. sial, apa dia
sangat bangga dengan tubuhnya itu, walaupun memang tidak bisa ku pungkuri kalau
tubuh nya memang indah untuk dilihat. “hyun.. sekarang buatkan aku sarapan yang
enak, setelah kau membuatnya ku anggap biaya sewa kamar mu malam ini lunas dan juga sbagai bayaran
karena kau sudah membuatku berurusan dengan para pria hidung belang itu semalam”. tukas namja itu sambil
membenarkan dasinya. “kenapa aku harus membuatkan mu sarapan, aku tidak pernah
memintamu untuk membawaku ke apartemen mu ini”, nampaknya ia kesal dengan
jawaban ku. “baiklah kalau kau tidak mau, kau boleh pergi sekarang dan bawa
juga barang barang mu itu” sekarang hae terlihat
marah. Aku terdiam mendengar perkataan
nya, aku tidak tau harus kemana aku sudah tidak punya keluarga lagi setelah
bibi ku meninggal. Apa aku tinggal di sini untuk beberapa hari saja, pikirku.
“ba..baiklah.. aku akan membuatkan mu sarapan sekarang, tapi ijinkan aku
tinggal disini untuk beberapa hari lagi, aku tidak tau harus kemana, setidaknya
sampai aku menemukan tempat tinggal dan pekerjaan yang baru”, pintaku pada hae.dengan
mudah nya ia hanya berdehem mengiyakan permintaan ku lalu masuk ke kamarnya
lagi. Aku pun segera ke dapur untuk membuatkan nya sarapan. 15 menit aku measak
akhirnya aku selesai dan sekarang mulai
menatanya di meja makan. Donghae pun kini sudah duduk di depan meja dan terlihat
tidak sabar untuk mulai melahapnya.
“Setelah aku makan ,aku akan pergi ke kantor” kata
namja itu di sela makannya. “baiklah hae,aku pun hari ini akan pergi ke kantor
tempat ku kemarin melamar pekerjaan untuk interview” donghae menghentikan
makanan yang masuk kemulutnya beberapa saat, dia hanya mengangguk angguk tanda
mengerti. “ hmm.. satu lagi..” “ohh ayolah see hyun apa aku harus terus mendengarkan
mu bicara,lihatlah makanan ku sampai dingin kau buat” aku tertunduk mendengar
namja itu membentak ku, tapi bukannya menghabiskan makanan nya ia malah
menghentakan sumpit yg ia pegang ke meja lalu pergi begitu saja , nampaknya ia
sangat kesal padaku karena telah mengganggu sarapannya dania pun cepat cepat
mengambil tas nya kemudian keluar dari apartemen.
SINWHA group ,pukul 8.30
Jantung ku berdegup amat kencang saat aku hendak
masuk ke ruang interview, ini adalah kali pertama aku di interview di perusahaan
sebesar ini. “selanjutnya” suruh seorang pegawai di depan pintu kaca itu, aku
pun mulai melangkah dengan pasti memasuki ruangan itu. Deeeggg…. Tampak nya aku
tidak asing dengan gaya rambut, dan jas yg di pakai orang yg akan menginterview ku, tapi aku tidak bisa melihat
nya karena ia memutar kursi kerjanya sehingga membelakangi ku. “annyeonghaseo,
aku jang see hyun”, entah kenapa saat aku menyebutkan nama ku orang itu sontak
memutar kursinya. “yak, jang see hyun, apa yang kau lalukan disini, apa tidak
ada tempat lain yg bisa kau datangi selain perusahaan ini?” teriak nanja yg
tampaknya kaget. “a..apa kau presdir di
sini?” Tanya ku terbata karena tidak menyangka kalau ia adalah calon bos ku, oh
tuhan, jika aku di terima disini maka aku akan melihatnya setiap hari. Setelah interview dongahae mengajak ku untuk
makan siang bersama dan betapa senang nya aku karena saat saat yang ku impikan
selama bertahun tahun akhirnya terwujud.
Keseokkan harinya aku mulai bekerja di perusahaan
milik keluarga donghae yg telah diwariskan kepadanya itu, aku dan hae hari ini
berangkat bersama karena ia kasihan padaku kalau harus menunggu bus di halte yg
cukup jauh dari apartemen nya itu.
Nampak nya setelah beberapa bulan aku bekerja dan tinggal bersama donghae aku
merasa kalu ia kini semakin lunak pada ku,dan begitupun aku, aku selalu
membuatkan nya sarapan menyiapkan air hangat untuk mandi dan hal hal kecil lain
yang di perlukan pangeran ku itu. Kini perasaan ku pada donghae semakin kuat
dan aku seakan enggan untuk pergi dari apartemen nya, karena sejak satu belan
terakhir donghae pun tidak pernah
membahas kepindahan ku dari tempat tinggal nya ini lagi.
Hari ini tepat 3 bulan aku tinggal di apartemennya,
aku merasa sudah harus meninggalkan tempat ini karena aku takut jika orang tua
donghae tau putra nya menyembunyikan gadis di apartemennya. Aku melihat donghae
sedang duduk di ruang tamu sambil memainkan handphone nya,dan aku rasa sekarang
aku harus memberitaunya “donghae..ssi….” aku duduk di samping nya, ia berdehem
mengetahui kehadiran ku. “aku..aku rasa
aku sudah harus pindah dari sini..”, hening. donghae memalingkan wajah nya
kearahku ia menatap ku dengan matanya membulat, “waeo? Kenapa kau terburu buru, apa kau lelah karena
harus membuatkan ku sarapan setiap pagi dan menyiapkan air hangat saat aku
pulang dari kantor” selidiknya kawatir
“kalau benar begitu,kau tidak perlu melakukan ya lagi mulai sekarang hyun..ah”
tegasnya kembali saat aku hendak bicara “anni..annio hae..si ini karena aku rasa uangku sudah cukup untuk menyewa
tempat tinggal yg baru, selain itu aku juga tidak enak pada eomma dan apha mu jika kita ketauan tinggal dalam satu tempat
seprti ini”
Donghae POV
Aku tidak tau apa yang terjadi pada ku beberapa
bulan terakhir, kenapa saat aku melihat see hyun jantungku selalu terasa aneh.
Seakan berdegup seribu kali lebih cepat dari biasa nya. Tapi kini aku benar
banar tau perasaan apa yang ku rasakan saat see hyun hendak pergi dari
apartemen ini. Yaaa.. aku mulai menyukai jang see hyun,, gadis yg menjadi teman
ku di bangku SMA dan sempat ku tolong beberapa bulan lalu dan ku bawa ke tempat
ini.
See hyun POV
Donghae menatap mata ku dalam dalam dan kini ia
memegang tangan ku “jangan .. jangan pergi, sarangae see hyun..ssi ”. mata
namja itu barkaca. Degg… apa aku salah dengar,namja di hadapan ku menyatakan
cinta padaku, lidah ku kelu,tidk bisa berkata apa apa lagi,karena kata kata
yang ku tunggu selama bertahun tahun
kini terucap dari mulut hae. “nado..nado saranghae ” mendengar ucapan ku
donghae langsung memeluk ku erat, tapi tak beberapa saat donghae melepaskan
pelukannya dan menatap ku lagi dankini mendekat kan wajah nya pada ku. Apa dia
akan menciumku? Benar saja wajah donghae mulai mendekat semakin dekat
sampai bibir kami bersentuhan, aku
memejamkan mataku gugup,betapa tidak ini adalah MY FIRST KISS ku. Tak cukup hanya bersentuhan,
ia mulai membuka sedikit mulut nya dan menghisap bibir atas ku, aku pun mulai
terbisa dan mengimbangi gerakan hae dengan menghisap bibir bawah nya semakin lama ciuman kami semakin manjadi, dari
hanya bersentuhan, menghisap, hingga saling mengulum. “empphh..” Aku tidak bisa
menahan desahan ku, “apa kau mau melakukan nya bersama ku malam ini sayang?”
Tanya dongae disela ciuman kami. Aku hanya mengangguk tanda setuju. Melihat
mata ku yang sudah terbakar gairah, hae menggendong ku ke tempat tidur dan
menghempaskan ku dengan sedikit kasar,lalu
namja itu menindihku hingga pangkal pahaku merasakan ada Sesutu yg
mengganjal dan mengeras, hae pun mulai menghisap bibir ku lagi namu lebih kuat
dari saat kami ada di ruang tamu tadi, nafas ku terengah dibuatnya. Setelah
bibirku kini donghae mulai turun kebagian leher ku dan menciumi setiap inchi
bagian nya,tidak lupa juga ia menghisap nya hingga meninggalkan beberapa
kissmark merah keunguan,perlahan tangan nya mulai meraba bagian dadaku dan
meremas nya. “emmpphh.. ter..us. ahh..,hae.. lebih kerasss.. lag..gi” desah ku tertahan. Mendengar desahan ku
donghae terbakar gairah nya dan mulai melepaskan semua pakaiannya,hingga kini
aku bisa melihatnya full naked. Aku hanya menggeliat tak karuan menahan nafsuku
sendiri,sekarang donghae membuka semua kancing kemeja putih tipisku dan melepaskan celana hot pan yang ku
pakai.hingga tinggal bra dan celana dalam ku saja yg tersisa, tapi kini donghae
mengusap usap dada ku yg masih berbalut bra dengan perlahan kemudian melepasnya
dan menjilati putting kananku dengan lihainya hingga membuat ku mendesah hebat,
“ahhh.. haeee.. ree..masshh... yang satunya..ohh..” tanpa piker panjang donghae
langsung meremas dada kiriku sambil memainkan objek kecil diatasnya. “emmpphh..
ahh,, akhh ku.. hampirr.. sampaiii..ahhh..” donghae kemudian memasukan
tangannya ke bagian bawah tubuh ku sampai sambil mengusap dan menekan nekan
klitorisnya lalu menusuk nusukan nya beberapa kali yang membuat tubuh ku
mengeliat hebat. “ahhhh.. empp” aku dengar donghae mendesah sambil menggigit
bibir bawahnya. Desahan kami saling beradu hingga saat ini kami sudah akan
sampai klimaks,dan donghae memposisikan juniornya yg sudah dari tadi tampak
mengeras. “ini memang akan terasa sedikit sakit sayang, tapi aku akan melakukan
nya dengan cepat dan setalah itu kau
akan menikmatinya” ia menyemangatiku,aku yg sud mendesah dan menggeliat tidak
jelas tidak menghiraukan perkataannya, aku meremas remas dadaku sendiri selagi
menantikan aksi donghae selanjutnya, “akkhhh….” Air mata ku mengalir menahan
sakit, terlihat darah kegadisanku mengalir dari pusat ku. Donghae mulai
menggerakkan juniornya perlahan, semakin lama semakin cepat menhujam pusat
tubuh ku, “ahhh,, faster… faster,,,” desahku mulai terbiasa,,
“hmmm..ahh..emmpp..”donghae mendesah puas sambil mempercepat derakannya. Sampai
akhirnya kami mencapai puncaknya bersama sama,, cairan hangat kami bersatu di
dalam rahim ku.tubuh ku menggeliat dan bergetar hebat. Donghae lalu menatap ku
“terima kasih sudah menjadikanku yang pertama jang see hyun” ucap donghae saat
masih terengah sambil menepis keringat di dahi ku. ia melepas juniornya
perlahan lalu berbaring di sebelah ku sambil memasang senyum khas nya, senyum
yang slalu membuat ku mencair saat melihatnya. Kami pun tidur tanpa memakai
sehelai benang, hanya selimut yg sedikit basah terkena cairan ciran kenikmatan
kami. Aku sama sekali tidak menyesal FIRST TIME ku bersama hae pangeran ku.
END.
Merkur 23C HD Long Handle Chrome Safety Razor with
BalasHapusThe Merkur 23C HD Long 카지노사이트 Handle Safety Razor is the open tooth comb version of the classic Merkur 38C, with 인카지노 a thicker, heavier head and a more 메리트카지노 traditional feel. The handle